Rabu, 11 November 2009

Kebahagiaan Tujuh Sekawan Menangi Lotre Rp 101,8 Miliar Per Orang

[ Kamis, 12 November 2009 ]
Kebahagiaan Tujuh Sekawan Menangi Lotre Rp 101,8 Miliar Per Orang
Mulai Libur ke Malta hingga Donasikan untuk Rumah Sakit Anak-Anak

Durian runtuh menimpa tujuh orang yang berteman. Mereka memenangi undian berhadiah Euromillions. Masing-masing mendapatkan GBP 6,5 juta (Rp 101,8 miliar).

---

JOHN Walsh, 57; James Bennett, 28; Sean Connor, 32; Alex Parry, 19; Emma Cartwright, 23; Ceri Scullion, 35; dan Donna Rhodes, 39, masih merasa surprise atas kejutan terindah menjelang pengujung tahun ini. Ketujuh karyawan Hewlett Packard di Kantor BT di Liverpool itu sama sekali tak menduga akan memenangi lotre berhadiah jutaan pondsterling yang disebarkan di sembilan negara Eropa.

Bukan hanya satu kantor. Orang-orang beruntung tersebut juga tinggal di kawasan yang sama, di Merseyside. Wilayah itu berhasil mendapatkan GBP 45,570,835.50 (sekitar Rp 712 miliar) dari total hadiah GBP 91 juta (Rp 1,421 triliun). Kesempatan ini amat langka karena harus bersaing dengan 76 juta kandidat lain yang tersebar di sembilan negara di Eropa.

Kelompok itu memang senang mengadu nasib. Sebelumnya, mereka juga pernah menang masing-masing GBP 87 (Rp 1,358 juta). Tentu saja jumlah tersebut tak sebanding dengan yang mereka dapatkan sekarang ini.

''Jujur, saya tak bisa mengingat bagaimana perasaanku ketika mendengar kabar (kemenangan) itu. Saya tak pernah memiliki rumah dan selalu menyewa. Jadi, prioritas utama kami adalah membeli rumah kami sendiri,'' tutur Bennett yang memiliki dua putra seperti dikutip Daily Mail kemarin (11/11). Keinginan tersebut adalah impian terbesar Bennet karena istrinya, Vicky, hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Peruntungan itu berawal dari Walsh, pemimpin kelompok tersebut. Secara kolektif mereka membeli lotre di Earle Road Newsagents milik Hason Nasr, 50. Nomor yang mereka beli kala itu 11, 19, 34, 43, dan 45. Ternyata pilihan mereka tepat. Angka keberuntungan 5 dan 9 keluar sebagai pemenang. Minggu pagi, Walsh yang semalaman tak bisa memejamkan mata langsung menghubungi kawan-kawannya untuk menyebarkan kabar bahagia itu.

''Saya tak bisa tidur karena ingin mengecek nomor pada teleteks pukul 3.00 pagi. Sulit mempercayai ketika semua nomor keluar (menjadi pemenang). (Untuk memastikannya) saya membangunkan istri, putra, dan putriku. Jadi, mereka bisa mengecek ulang bahwa saya tak bermimpi,'' beber Walsh dengan nada gembira.

Tujuh orang yang berteman tersebut memiliki impian masing-masing. Walsh dan istrinya, Margaret, ingin bepergian dan belanja kebutuhan Natal di New York. Sedangkan Cartwright mengaku akan menggunakan uang itu untuk membantu ayahnya. Berbeda dengan Connor yang ingin menghabiskannya untuk berlibur ke Amerika Selatan.

''Saya tak percaya ketika John meneleponku. Minggu itu saya amat takut terjadi sesuatu yang terburuk. Saya merencanakan perjalanan ke sana (Amerika Selatan) secepatnya,'' ungkap Connor yang juga berharap menonton tim football kesayangannya, the mighty Blues, bermain di Goodison Park, Everton.

Kebahagiaan juga tecermin di wajah Parry, Scullion, dan Rhodes. Parry sebagai anggota kelompok paling muda hanya ingin membeli Vauxhall Corsa biru dan berlibur Natal.

Sedangkan Scullion lebih memilih mendonasikannya kepada RS Anak-Anak Alder Hey, tempat putranya dirawat. ''Saya ingin memberikan uang kepada (RS) Alder Hey karena (seluruh petugasnya) amat baik terhadap putraku, hingga akhirnya kini dia bisa bersamaku,'' ungkap Scollion yang berada di salon kecantikan ketika ditelepon Walsh.

Berkat durian runtuh itu, Rhodes mengubur dalam-dalam rencananya mencari duit ekstra dengan bekerja sepanjang Natal mendatang. Toh, semua uang yang dibutuhkan sudah berada di genggaman, bahkan berlebih. Dia bisa membeli rumah besar impiannya agar dapat tinggal bersama ibu dan adiknya. Juga berlibur di Malta. (war/ami)


sumber jawapos

Tidak ada komentar:

Masih Kosong Nih